Jangan melarang anak dgn kata "jangan" agar efektif! Pertama kali mendengar jangan gunakan "jangan" awal awal baru kerja tahun 2008 awal. Disana ada pak AndiSeto, hrd, lulusan psikologi UGM. Waktu 2008, dia uda punya anak 2 yg masih kecil, jadi sbgi psikolog, tau kali y gmn cara ngadepin anak2.
Dia crita swaktu apel pagi, untuk mengganti kata jangan kalo mau melarang anak2 yg notabenenya susah diem karena serba pgn tau ini itu. Sbenernya jgn kan anak anak, kita yg uda besar aja kalo dibilang jangan, kynya sebel y, apalgi anak anak. Jadi kata jangan itu berhubungan sama hasil akhir. contoh : "jangan menonton tv dekat-dekat", maka yg akan diingat okeh anak adalah "nonton tv dekat-dekat" karena hasil akhir dari kalimatnya adalah "nonton tv dekat-dekat. Nah dapat diganti dengan kalimat "nonton tvnya dari sini saja ya", maka yang akan diingat anak "nonton tv dari sini".
Hal ini pun aku turunin ke Tifa, untuk gak menggunakan kata jangan ketika melarangnya.
Slain kata jangan buntif juga g mau dan g pernah memberi cap pada Tifa *co: "Tifa cengeng, Tifa nakal" kenapa? dengan begitu si anak menjadi seperti itu, karena org tua tdk memberi kesempatan pada anak, apalagi tak ada penghalang doa org tua dan Allah, maka buntif lebih berhatihati menggunakan bhsa lisan.
Banyak si contoh kata kata yg ga perlu diucapkan, seperti kata atau kalimat bernada negatif, seperti "tuh kan jatuh, td bunda bilang apa..."yg gitugitu tuh ga perlu diucapkan, ganti aja dgn kalimat, "Tifa jatuh y, gpp y, nmnya lgi belajar".
Jadi semenjak buntif jadi seorang bunda, insya allah bunda akan jadi pribadi yg lebih positif lg. amin
Dia crita swaktu apel pagi, untuk mengganti kata jangan kalo mau melarang anak2 yg notabenenya susah diem karena serba pgn tau ini itu. Sbenernya jgn kan anak anak, kita yg uda besar aja kalo dibilang jangan, kynya sebel y, apalgi anak anak. Jadi kata jangan itu berhubungan sama hasil akhir. contoh : "jangan menonton tv dekat-dekat", maka yg akan diingat okeh anak adalah "nonton tv dekat-dekat" karena hasil akhir dari kalimatnya adalah "nonton tv dekat-dekat. Nah dapat diganti dengan kalimat "nonton tvnya dari sini saja ya", maka yang akan diingat anak "nonton tv dari sini".
Hal ini pun aku turunin ke Tifa, untuk gak menggunakan kata jangan ketika melarangnya.
Slain kata jangan buntif juga g mau dan g pernah memberi cap pada Tifa *co: "Tifa cengeng, Tifa nakal" kenapa? dengan begitu si anak menjadi seperti itu, karena org tua tdk memberi kesempatan pada anak, apalagi tak ada penghalang doa org tua dan Allah, maka buntif lebih berhatihati menggunakan bhsa lisan.
Banyak si contoh kata kata yg ga perlu diucapkan, seperti kata atau kalimat bernada negatif, seperti "tuh kan jatuh, td bunda bilang apa..."yg gitugitu tuh ga perlu diucapkan, ganti aja dgn kalimat, "Tifa jatuh y, gpp y, nmnya lgi belajar".
Jadi semenjak buntif jadi seorang bunda, insya allah bunda akan jadi pribadi yg lebih positif lg. amin
0 komentar:
Posting Komentar