Buntif mau bahas soal peniru yang ulung ini karena baru baru kemaren abis bbman sama sahabt buntif, @duilevita. Kita bahas kelakuan bayi bayi lucu kita yang suka meniruuuu abessss.
Eyang Uti selalu komentarin, "ajarin yg baikbaik" baca bismillah dulu sebelum melakukan kgiatan, mumpung masih kecil. Emang bener si, semuaaa semuaaanya akan diserap si bayi, karena otak bayi emang seperti spons, yg mampu menyerap apapun. Namum kita sebagai orang tua jangan asal asalan, karena mempengaruhi tumbuh kembang anak kita. Setelah otaknya yang mampu menyerap, dia mampu mengikuti apa yg di lihat dan dengar.
Tifa sekarangpun udah mampu banyak meniru apa yg dia liat. Tau tau tanpa kita sadarin ada beberapa polah buntif atau ayahnya, bahkan entah polah siapa yg ia tiru. Sampai orang batuk pun, ia bisa tiru, ternyata batuknya itu batuknya eyang kakung yg ga sembuh sembuh, dan Tifa selalu ngikutin.
Hal yg paling lucu yang Tifa tiru adalah NO NO NO *dengan gaya tangan telunjuk goyang goyang 3x kekana&kiri. Buntif kalo nglarang Tifa dengan gaya No No No, kalau Tifa uda berdiri di deket meja majalah or kipas angin, aku slalu bilang No No No, maksudnya supaya agar Tifa ga ngacak ngacak majalah, dan ga maenin kipas angin. Waktu itu dia maen maen ke meja majalah, buntif belom bilang No No No, eee dia balik badan terus liat buntif dengan tangan telunjuk goyang goyang!!! hahaha.. mau bilang No..No..No..hahaha...dasar Tifa sok tauuuu nih....,
Hal yang paling menyebalkan adalah, ketika Buntif, aunty Irma, dan Tifa makan di pizza, *Tifa #blw dikasih pinggiran roti pizza yg dalemnya kejusedangkan buntif makan pizzanya enyakenyak, Tifa nyoba nyoba angkat kaki kecilnya ke meja... Ohhh Nooo... siapa lagi kalo bukan bapake yg suka makan angkat kaki, Tifa tiru juga.
Ada kejadin suatu hari dia sering ketawadibuat buat, so ngakak ngakak dan diulang ulang HAHA...Hahaha...Hahahaha... dan asli ketawanya itu nyebeelinnnnn bgt dan kliatan bgt dibuatbuatnya. Binung juga buntif, ni anak niru siapa ya? waktu itu buntif pulang kondangan, langusng aja buntif mikir, mungkin tadi Tifa liat orang ngakak ngakak diundangan #tepok jidat dahhh... gak lama bunda n Tifa maen gadget si kucing *talking friends itu lo, nah tanpa bunda sadarin tu kucing kalo kita sentuh kakinya di ketawa 1x Ha..2x masih Ha, 3x langung HAHAHAHA...tersadarlah buntif bahwa yg Tifa tiru adalah di kucing. Oh Myyy...
Makanya suka sebel sama orang yg suka nyepelein kemampuan bayi, yang bilang bayi, "ah ini mah masih bayi, belum ngerti apa apa"pengen toyor kepalanya. Bahkan ada anak umurnya baru 1 tahun, gara gara liat ovj (Sule dkk) dia benturin kepalanya ditembok gara gara nonton ovj itu, akhirnya ga dibolehin lagi nonton sama orang tuanya (baca ini) wowwwwwww. Emang itu ada hubungannya sama pengaruh nonton tv juga. Makanya buntif ga mau Tifa suka nonton tv, sekalipun kartun, untungnya Tifa kurang terlalu excited si liat tv, mungkin karena buntifnya juga jrg nonton kaliya tapi giliran Tifa bobo, emake pantengin tv.
Memang bener masa golden anak adalah 0-3 tahun, hal ini berhubungan sama otak anak yang mengalami perkembangan pesaaat bgt. Makanya buntif bersyukur bgt karena bisa menjadi orang yang selalu berada disamping Tifa
"Pertumbuhan percabangan sel-sel otak paling cepat sejak kehamilan enam bulan sampai anak berumur tiga tahun. Sel-sel otak janin sudah tumbuh dan berkembang sejak bulan pertama dalam kandungan, kemudian membelah dengan cepat mencapai 100 miliar sel sambil berkembang sesuai tempat dan fungsi masing-masing," tutur Dr. Soedjatmiko, SpA(K), MSi, dalam seminar berjudul Nutrisi dan Stimulasi untuk Kecerdasan Anak di JIExpo, Jakarta.
Oleh karena itu, ga ada yang lebih baik kita tanamkan nilai nilai positif, dan hati hati dalam bersikap, bisa jadi anak yang nakal pun karena orangtua kurang atau tidak mencotohkan nilai positifnya.
Eyang Uti selalu komentarin, "ajarin yg baikbaik" baca bismillah dulu sebelum melakukan kgiatan, mumpung masih kecil. Emang bener si, semuaaa semuaaanya akan diserap si bayi, karena otak bayi emang seperti spons, yg mampu menyerap apapun. Namum kita sebagai orang tua jangan asal asalan, karena mempengaruhi tumbuh kembang anak kita. Setelah otaknya yang mampu menyerap, dia mampu mengikuti apa yg di lihat dan dengar.
Tifa sekarangpun udah mampu banyak meniru apa yg dia liat. Tau tau tanpa kita sadarin ada beberapa polah buntif atau ayahnya, bahkan entah polah siapa yg ia tiru. Sampai orang batuk pun, ia bisa tiru, ternyata batuknya itu batuknya eyang kakung yg ga sembuh sembuh, dan Tifa selalu ngikutin.
Hal yg paling lucu yang Tifa tiru adalah NO NO NO *dengan gaya tangan telunjuk goyang goyang 3x kekana&kiri. Buntif kalo nglarang Tifa dengan gaya No No No, kalau Tifa uda berdiri di deket meja majalah or kipas angin, aku slalu bilang No No No, maksudnya supaya agar Tifa ga ngacak ngacak majalah, dan ga maenin kipas angin. Waktu itu dia maen maen ke meja majalah, buntif belom bilang No No No, eee dia balik badan terus liat buntif dengan tangan telunjuk goyang goyang!!! hahaha.. mau bilang No..No..No..hahaha...
Hal yang paling menyebalkan adalah, ketika Buntif, aunty Irma, dan Tifa makan di pizza, *Tifa #blw dikasih pinggiran roti pizza yg dalemnya keju
Ada kejadin suatu hari dia sering ketawa
Makanya suka sebel sama orang yg suka nyepelein kemampuan bayi, yang bilang bayi, "ah ini mah masih bayi, belum ngerti apa apa"
Memang bener masa golden anak adalah 0-3 tahun, hal ini berhubungan sama otak anak yang mengalami perkembangan pesaaat bgt. Makanya buntif bersyukur bgt karena bisa menjadi orang yang selalu berada disamping Tifa
"Pertumbuhan percabangan sel-sel otak paling cepat sejak kehamilan enam bulan sampai anak berumur tiga tahun. Sel-sel otak janin sudah tumbuh dan berkembang sejak bulan pertama dalam kandungan, kemudian membelah dengan cepat mencapai 100 miliar sel sambil berkembang sesuai tempat dan fungsi masing-masing," tutur Dr. Soedjatmiko, SpA(K), MSi, dalam seminar berjudul Nutrisi dan Stimulasi untuk Kecerdasan Anak di JIExpo, Jakarta.
Oleh karena itu, ga ada yang lebih baik kita tanamkan nilai nilai positif, dan hati hati dalam bersikap, bisa jadi anak yang nakal pun karena orangtua kurang atau tidak mencotohkan nilai positifnya.
0 komentar:
Posting Komentar